SEJARAH ASLI DARI GILGAMESH FATE SERIES



Halo para pembaca blogger!

Sejarah tidak akan lepas dari kehidupan sehari-hari manusia,termasuk soal anime.

Kalau admin di tanya anime yang berhubungan dengan sejarah,admin mungkin bakal langsung menyebutkan  Fate Series sebelum menyebut anime lain yang pernah admin tonton karena memang di fate series cukup banyak tokoh sejarah yang di munculkan.

Nah,kali ini admin akan membahas satu tokoh terkuat dalam fate series yang cukup menarik sejarahnya yaitu gilgamesh sang raja uruk dari sumeria yang memerintah pada tahun 2700SM-2500SM.

Banyak fersi yang menceritakan tentang raja gilgamesh dan beberapa versi yang admin temukan cukup berkaitan satu sama lain dan mungkin akan admin tuliskan di part 2 kalau sempat.

Kisah raja gilgamesh yang pertama ini berasal dari prasasti kumpulan lempeng tanah liat yang berjumlah 12(inti ceritanya sebenarnya cuma 11 lempeng) yang menceritakan tentang potongan kehidupan gilgamesh yang lebih di kenal dengan Epos Gilgamesh.

Inti dari potongan setiap lempengnya adalah sebagai berikut :

  1. Gilgames dari Uruk,raja terbesar di muka bumi, dua-pertiga dewa dan sepertiga manusia, adalah Raja Dewa terkuat yang pernah ada. Ketika rakyatnya mengeluh bahwa ia terlalu kejam, dan menyalahgunakan kekuasaannya dengan tidur dengan perempuan-perempuan lain sebelum mereka ditiduri oleh suami mereka, dewi penciptaan Aruru menciptakan manusia liar bernama Enkidu, lawan yang setimpal yang juga menjadi pengganggu perhatiannya. Enkidu ditaklukkan oleh pikatan seorang pelacur shamhat.
  2. Enkidu menantang Gilgames. Setelah suatu pertempuran hebat, Gilgames meninggalkan perkelahian ini (bagian ini hilang dari versi Babilonia Standar tetapi dipasok dari versi-versi lainnya). Gilgames mengusulkan sebuah petualangan di Hutan Aras untuk membunuh suatu roh jahat.
  3. Gilgames dan Enkidu bersiap-siap melakukan petualangan ke Hutan Aras, dengan dukungan dari banyak pihak termasuk dewa matahari Shamash.
  4. Gilgames dan Enkidu pergi ke Hutan Aras.
  5. Gilgames dan Enkidu, dengan bantuan dari Shamash, membunuh Humbaba, roh jahat/monster penjaga pohon-pohon. Tetapi sebelum ini terjadi Humbaba mengutuk mereka berdua, dan mengatakan bahwa salah seorang dari mereka akan mati karena hal ini; lalu ia menebang pohon-pohon, yang mereka apungkan sebagai rakit untuk kembali ke Uruk.
  6. Gilgames menolak ajakan seksual dari anak perempuan Anu, dewi Ishtar. Ishtar meminta kepada ayahnya agar mengirimkan "Banteng Surgawi" untuk membalas penolakan ajakan seksual ini. Gilgames dan Enkidu membunuh sang banteng.
  7. Para dewa memutuskan bahwa ada yang harus dihukum karena membunuh sang Banteng Surgawi. Mereka menghukum Enkidu. Hal ini juga menggenapi kutukan Humbaba. Enkidu jatuh sakit dan menggambarkan Dunia bawah sementara ia terbaring sekarat.
  8. Gilgames meratap karena Enkidu, sambil menawarkan berbagai pemberian kepada banyak dewa agar mereka mau berjalan di sisi Enkidu di dunia bawah.
  9. Gilgames berangkat untuk mengelakkan nasib Enkidu dan membuat perjalanan berbahaya untuk mengunjungi Utnapisytim dan istrinya, satu-satunya manusia yang berhasil selamat dari banjir yang sangat dahsyat dan diberikan keabadian oleh para dewata, dengan harapan bahwa ia pun dapat memperoleh keabadian. Dalam perjalanan, Gilgames berjumpa dengan alewyfe Siduri yang berusaha membujuknya agar menghentikan perjalanannya itu.
  10. Gilgames berangkat dengan kapal melintasi Air Kematian bersama Urshanabi, sang jurumudi, dan menyelesaikan perjalanan menuju dunia bawah.
  11. Gilgames berjumpa dengan Utnapisytim, yang menceritakan kepadanya tentang air bah yang dahsyat dan dengan enggan memberikan kepadanya kesempatan untuk hidup abadi. Ia mengatakan kepada Gilgames bahwa bila ia dapat bertahan tidak tidur selama enam hari dan tujuh malam, ia akan abadi. Namun, Gilgames jatuh tertidur dan Utnapisytim menyuruh istrinya memanggang roti untuk setiap hari ia tertidur, sehingga Gilgames tidak dapat menyangkal kegagalannya. Ketika Gilgames terbangun, Utnapisytim menceritakan kepadanya tentang sebuah tanaman yang terdapat di dasar laut dan bahwa bila ia memperolehnya dan memakannya, ia akan menjadi muda kembali, menjadi seorang pemuda lagi. Gilgames memperoleh tanaman itu, tetapi ia tidak segera memakannya karena ia ingin juga membagikannya kepada para tua-tua Uruk lainnya. Ia menempatkan tanaman itu di tepi sebuah danau sementara ia mandi, dan tanaman itu dicuri oleh seekor ular. Setelah gagal dalam kedua kesempatan itu, Gilgames kembali ke Uruk, dan ketika ia melihat dinding-dindingnya yang begitu besar dan kuat, ia memuji karya abadi manusia yang fana ini. Gilgames menyadari bahwa cara makhluk fana untuk mencapai keabadian adalah melalui karya peradaban dan kebudayaan yang kekal.
 (Di kutip dari Wiki pedia dengan beberapa editing kata)

Begitulah kisah dari sepotong kisah raja gilgamesh,sebenarnya ada lempengan ke-12,tetapi bisa di bilang cuma sebagai tambahan dan tidak terlalu penting.

mungkin begitu saja yang bisa admin ceritakan,mungkin ada dari para pembaca yang ingin tahu lebih banya bisa mencarinya di internet,tetapi pencariannya harus cukup spesifik agar bisa muncul dengan benar.

sekian dari admin,sampai jumpa!

Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »